Menjadi seorang video editor bukanlah cita-citaku. Menjadi wartawan itulah cita-citaku sejak kecil. Makanya setiap ada media, baik tanah, kertas aku coret-coret. Berawal dari membaca sebuah buku tentang seorang wartawan yang berasal dari seorang loper koran. Karena ketekunan dan kerajinannya membuat kliping koran dan akhirnya ia mencoba menulis dan mengirimkan tulisan itu ke media cetak lokal. (Why not, i will try it now) Mengikuti kursus menulis artikel jarak jauh dari SMP lagi.
Life Review
Sejatinya aku adalah seorang mantri atau perawat. Lulusan SPK di lingkungan Departemen Kesehatan. Setelah SMP aku meneruskan ke SPK padahal di SMA setempat di daerahku juga sudah diterima. Dari SPK mencoba mencari pekerjaan ke ibukota, pesan para guru kalau meu berkembang dan maju ke Jakarta. Hidup di ibukota Jakarta ini adalah kesempatan kedua. sebab sempat dulu sekolah menengah pertama di Jakarta. Sempat kuliah di salah satu STIE di daerah Jakarta Timur. Namun akhirnya mundur karena berbagai alasan. Terutamanya krisis 98.
Bekerja sebagai Editor
Tidak semua orang suka bekerja di depan komputer berlama-lama. Aku seorang workacholic yang
bisa 24 jam bekerja di depan komputer. Padahal aku pernah anti (karena tidak tahu), tidak mau menyentuh komputer, karena pernah membuat file kerja word teman blank. Sampai kini misteri itu belum terjawab. Aku hanya menekan mouse berulang-ulang.
Mulai Belajar Komputer
Awal belajar komputer adalah ketika di suruh mencata data pasien, dan belajar mengetik dengan word. Dari word, belajar excel. Kemudian lihat teman membuat design dan setting kartu nama. Coba membuat kartu nama sendiri dan mengantar settingan ke percetakan print screen. Dari awal ketertarikan tersebut, terakhir melihat pengeditan video dan studio audio. Nah aku tertarik mengedit video. Bidang audio tidak seberapa tertarik, hanya sekedar tahu saja. Bidang video ini memang mengasyikkan.
Kepindahanku ke ranah minang dari bumi Melayu Riau, membuat aku berfikir dan berusaha mencoba berbagai usaha, jualan kaki lima di Pasar, buka percetakan dan seiring berjalannya waktu akhirnya minat menunjukkan ketertarikan bidang video editing. Berawal dari belajar mengedit ulang video pernikahan yang dipinjam dari teman dan mengeditnya kemudian memberikannya kembali kepada teman, ternyata dia suka, walau tidak seberapa bagus. Maklum komputer sangat jauh tertinggal. Waktu itu Pentium II. yang aku beli dari duit istri, sebagai modal usaha.
Singkat cerita akhirnya kubeli handycam, kemudian menawarkan paket shooting murah. Bisnis berkembang hingga terbeli kamera Panasonic MD 10000. Dalam kurun waktu 10 tahun 2 kamera besar terbeli, dan project terus berjalan.
Prospek Usaha Video Shooting
Jika ditekuni, bisnis ini lumayan cukup luar biasa. Kerja dua hari, gaji sebulan pegawai rendahan. Kerja butuh ketrampilan, namun tidak seperti kerja-kerja lain. dari pagi sampai sore harus ngantor. begitu setiap hari, minggu bulan, hingga bertahun-tahun.
Alasan lain kenapa aku memilih bisnis ini, aku lakukan di rumah. 2-3 hari ke lapangan, sisanya ngedit dilakukan di rumah. Dan ini adalah poin penting, aku bisa menjaga anak-anakku yang masih kecil-kecil. Untuk mereka aku ada di bumi minangkabau ini. untuk mereka aku ada di ranah. Nggak peduli gelar father in home, yang kurang mengenakkan itu, yang penting aku dapat income dan kebebasan waktu bersama anak-anak.
Biaya Hidup yang Semakin Mahal
Rupanya usaha begitu saja tidak cukup. Walaupun kerja sebentar gaji sebulan. namun terkadang ya 2 bulan tidak ada pemasukan. Sedangkan kita harus terus harus memenuhi kebutuhan harian. Solusinya mencari pekerjaan lain. Sejalan dengan usaha video shooting aku beli kamera foto DSLR. Ibaratnya sudah menambah satu cabang usaha lagi. Lumayan, namun bidang fotografi ini kurang lancar.
Aku coba mengembangkan bakat terpendamku sesuai dengan cita-cita kecilku sebagai wartawan. Aku mulai membuat blog, dan rajin menulis. Semoga menuju kesuksesan. Simpel saja, masih duduk di depan komputer juga. Ketika selang waktu istirahat menunggu renderan video selesai, maka isi dengan menulis. Tidak lagi bersantai dan istirahat. Kecuali jika sudah benar-benar capek.
Akhirnya make money while blogging sudah kujalani. Lumayan lah, apalagi sekarang akun google AdSense sudah disetujui. Semakin rajin saja menulis, dan mencari peluang income online.
The Money from the Sky (Duit dari Langit)
Duit dari langit, itu istilahku saja. Karena internet itu melewati langit, dan aku bisa dapat duit. Pernah melakukan program PTC, hanya menghabiskan waktu tidak menentu, dan akhirnya situs PTC mati alias Scam.
AdSense dan affiliate ini semoga jalan lain kesuksesanku. Mengunduh duit dari langit, wah lumayan. Di samping bisnis lain yang kutitipkan di toko-toko, capek dan pegal-pegal habis ngedit atau lagi merender, pergi jalan-jalan nyapu duit, ngumpulin setoran.
AdSense membuatku semakin rajin menulis. Yang berminat dibuatkan akun AdSense kirim aja nama dan alamat sesuai KTP, kirim ke 0823 9263 9500.
Life Review
Sejatinya aku adalah seorang mantri atau perawat. Lulusan SPK di lingkungan Departemen Kesehatan. Setelah SMP aku meneruskan ke SPK padahal di SMA setempat di daerahku juga sudah diterima. Dari SPK mencoba mencari pekerjaan ke ibukota, pesan para guru kalau meu berkembang dan maju ke Jakarta. Hidup di ibukota Jakarta ini adalah kesempatan kedua. sebab sempat dulu sekolah menengah pertama di Jakarta. Sempat kuliah di salah satu STIE di daerah Jakarta Timur. Namun akhirnya mundur karena berbagai alasan. Terutamanya krisis 98.
Bekerja sebagai Editor
Tidak semua orang suka bekerja di depan komputer berlama-lama. Aku seorang workacholic yang
bisa 24 jam bekerja di depan komputer. Padahal aku pernah anti (karena tidak tahu), tidak mau menyentuh komputer, karena pernah membuat file kerja word teman blank. Sampai kini misteri itu belum terjawab. Aku hanya menekan mouse berulang-ulang.
Mulai Belajar Komputer
Awal belajar komputer adalah ketika di suruh mencata data pasien, dan belajar mengetik dengan word. Dari word, belajar excel. Kemudian lihat teman membuat design dan setting kartu nama. Coba membuat kartu nama sendiri dan mengantar settingan ke percetakan print screen. Dari awal ketertarikan tersebut, terakhir melihat pengeditan video dan studio audio. Nah aku tertarik mengedit video. Bidang audio tidak seberapa tertarik, hanya sekedar tahu saja. Bidang video ini memang mengasyikkan.
Kepindahanku ke ranah minang dari bumi Melayu Riau, membuat aku berfikir dan berusaha mencoba berbagai usaha, jualan kaki lima di Pasar, buka percetakan dan seiring berjalannya waktu akhirnya minat menunjukkan ketertarikan bidang video editing. Berawal dari belajar mengedit ulang video pernikahan yang dipinjam dari teman dan mengeditnya kemudian memberikannya kembali kepada teman, ternyata dia suka, walau tidak seberapa bagus. Maklum komputer sangat jauh tertinggal. Waktu itu Pentium II. yang aku beli dari duit istri, sebagai modal usaha.
Singkat cerita akhirnya kubeli handycam, kemudian menawarkan paket shooting murah. Bisnis berkembang hingga terbeli kamera Panasonic MD 10000. Dalam kurun waktu 10 tahun 2 kamera besar terbeli, dan project terus berjalan.
Prospek Usaha Video Shooting
Jika ditekuni, bisnis ini lumayan cukup luar biasa. Kerja dua hari, gaji sebulan pegawai rendahan. Kerja butuh ketrampilan, namun tidak seperti kerja-kerja lain. dari pagi sampai sore harus ngantor. begitu setiap hari, minggu bulan, hingga bertahun-tahun.
Alasan lain kenapa aku memilih bisnis ini, aku lakukan di rumah. 2-3 hari ke lapangan, sisanya ngedit dilakukan di rumah. Dan ini adalah poin penting, aku bisa menjaga anak-anakku yang masih kecil-kecil. Untuk mereka aku ada di bumi minangkabau ini. untuk mereka aku ada di ranah. Nggak peduli gelar father in home, yang kurang mengenakkan itu, yang penting aku dapat income dan kebebasan waktu bersama anak-anak.
Biaya Hidup yang Semakin Mahal
Rupanya usaha begitu saja tidak cukup. Walaupun kerja sebentar gaji sebulan. namun terkadang ya 2 bulan tidak ada pemasukan. Sedangkan kita harus terus harus memenuhi kebutuhan harian. Solusinya mencari pekerjaan lain. Sejalan dengan usaha video shooting aku beli kamera foto DSLR. Ibaratnya sudah menambah satu cabang usaha lagi. Lumayan, namun bidang fotografi ini kurang lancar.
Aku coba mengembangkan bakat terpendamku sesuai dengan cita-cita kecilku sebagai wartawan. Aku mulai membuat blog, dan rajin menulis. Semoga menuju kesuksesan. Simpel saja, masih duduk di depan komputer juga. Ketika selang waktu istirahat menunggu renderan video selesai, maka isi dengan menulis. Tidak lagi bersantai dan istirahat. Kecuali jika sudah benar-benar capek.
Akhirnya make money while blogging sudah kujalani. Lumayan lah, apalagi sekarang akun google AdSense sudah disetujui. Semakin rajin saja menulis, dan mencari peluang income online.
The Money from the Sky (Duit dari Langit)
Duit dari langit, itu istilahku saja. Karena internet itu melewati langit, dan aku bisa dapat duit. Pernah melakukan program PTC, hanya menghabiskan waktu tidak menentu, dan akhirnya situs PTC mati alias Scam.
AdSense dan affiliate ini semoga jalan lain kesuksesanku. Mengunduh duit dari langit, wah lumayan. Di samping bisnis lain yang kutitipkan di toko-toko, capek dan pegal-pegal habis ngedit atau lagi merender, pergi jalan-jalan nyapu duit, ngumpulin setoran.
AdSense membuatku semakin rajin menulis. Yang berminat dibuatkan akun AdSense kirim aja nama dan alamat sesuai KTP, kirim ke 0823 9263 9500.